Belajar ke Luar Negeri


Tidak sedikit siswa dan siswi Indonesia yang berangan-angan menjadi lulusan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri. Cita-citanya, lulusan luar negeri lebih memiliki kesempatan di era globalisasi sekarang ini. Sayangnya, cita-cita itu kadang sering kandas di tengah jalan.

Boleh jadi, kondisi semacam itulah yang kerap muncul. Banyak di antara kita, para siswa, yang merasa berkecil hati ketika berhadapan dengan banyak persyaratan mendasar yang tak dapat dipenuhi. Sebutlah misalnya, nilai TOEFL, SAT, atau IELTS yang rendah, atau bahkan kemampuan berbahasa Inggris yang memang benar-benar minim.

Tidak hanya itu. Karena ternyata, banyak juga di antara kita yang punya kekhawatiran berlebihan mengenai tempat tinggal, keamanan, kehidupan sosial, dan lain-lainnya. Kekhawatiran-kekhawatiran semacam itu selalu mencegah niat kita pergi sekolah ke luar negeri. Walaupun sebenarnya, kita punya kemampuan finansial untuk mencapai cita-cita dan tujuan itu.

Terkait itu, program “Global Pathways” dari Direct English-Kaplan ini mungkin bisa dicoba sebagai jawabannya. Program tersebut menawarkan jaminan masuk ke perguruan-perguruan tinggi terkemuka rekanan Direct English-Kaplan.

Di Amerika Serikat, misalnya, rekanan itu terjalin dengan Northeastern University dan University of Utah. Di Inggris, rekanan mereka terjalin baik dengan City University London, Bournemouth University, City University London, The University of Glasgow, The University of Liverpool, Nottingham Trent University, The University of Sheffield, serta The University of Southampton. Bahkan, rekanan paling dekat sudah lebih dulu tercipta erat dengan beberapa perguruan tinggi di Australia seperti University of Adelaide, Murdoch University, serta Bradford College.

Lalu, apa untungnya program ini buat kita? Kompas.com pernah membahasnya dan coba mengupasnya kembali di sini:

-Melalui program “Global Pathways” ini kita dapat mengikuti program sarjana atau pra-magister selama 8 atau 12 bulan. Lamanya program ini tergantung nilai TOEFL®iBT yang kita miliki.

– Program dilaksanakan di kampus Kaplan yang terletak di dalam lingkungan perguruan tinggi yang akan kita pilih dengan materi-materi dan kurikulum yang telah diakui oleh perguruan tinggi rekanan Kaplan.

– Hemat waktu dan hemat uang. Karena, begitu berhasil menjalankan program 8 bulan atau 12 bulan itu, kita pun langsung mendapatkan jaminan penerimaan ke tahun kedua di jurusan yang kita pilih. Maka, siswa memiliki kesempatan besar mendapatkan gelar sarjana hanya dalam waktu 3 tahun 8 bulan.

– Program ini juga membantu kita memilih dan mendapatkan tempat tinggal, baik di dalam maupun di sekitar lingkungan kampus. Ini akan membuat orang tua kita bisa lebih lega karena mengetahui kita akan mudah mendapatkan tempat tinggal selama menempuh studi di negeri orang.

– Mulai 2010 ini, pemerintah AS menargetkan peningkatan jumlah siswa internasionalnya hingga sebesar 100 persen sampai 2015 mendatang. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri buat kita, karena pengurusan visa tidak seharusnya menjadi kendala serius.

– Sepertinya, impian dan cita-cita menjadi lulusan yang berwawasan internasional dengan skil global di luar negeri kian mendekat dan mudah. Informasi mengenai program “Global Pathways” bisa digali lebih dalam melalui situs mereka di sini.

About muhammad fajri

manusia hidup untuk berusaha, dengan berusaha manusia akan hidup dan dengan berusaha pula manusia akan dapat menghidupi dirinya sendiri dan orang lain

Posted on 1 Mei 2010, in education and tagged , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar